Kegiatan Pemutakhiran Kerangka Geospasial dan Muatan Wilkerstat ST 2023 Kecamatan Tambakromo

Tahun 2023 mendatang, Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaksanakan Sensus Pertanian (ST2023) kembali. Salah satu upaya dalam mencapai data berkualitas  adalah tersedianya kerangka induk Wilayah Kerja Statistik (Wilkerstat) yang mutakhir. Berdasarkan rencana kerja yang telah disusun dalam Road Map ST2023, salah satunya yaitu penyusunan kerangka geospatial yang dilaksanakan tahun 2022, yang bertujuan untuk memutakhirkan kerangka geospatial pertanian serta memutakhirkan peta dan muatan wilkerstat sampai ke level satuan lingkungan setempat (SLS), sebagai dasar untuk pelaksanaan ST2023.            

              Kegiatan ini telah berlangsung mulai 1 Maret 2022. Pendataan lapangan dilakukan oleh mitra BPS yang telah dilatih sebelumnya. Petugas wilkerstat untuk Kec. Tambakromo sendiri sejumlah 16 petugas, diantaranya 13 orang petugas pemeta dan 3 orang pengawas lapangan. Masing – masing petugas dibekali dengan tanda pengenal dan APD, serta tidak lupa untuk selalu menerapkan protocol kesehatan.                   

                Sekilas alur kerja pemeta yaitu melakukan registrasi dan login ke aplikasi wilkerstat. Selanjutnya mengunjungi Blok Sensus yang menjadi wilayah tugasnya. Melakukan konfirmasi muatan keluarga pertanian ke ketua SLS, melakukan geotagging dan penggambaran perubahan batas SLS di peta WB (jika  ada), memberi tanda (noktah) hasil geotagging pada peta WB  di wilayah SLS/ non SLS maupun tutupan lahan.

                Tanggal 12 Maret 2022 pukul 13.00, bertempat di Aula Kantor Kecamatan Tambakromo, telah diselenggarakan pertemuan dalam rangka rekonsiliasi tahap 1, yang merupakan salah satu rangkaian survey pemutakhiran kerangka geospatial dan muatan wikerstat ST2023.

                Pertemuan diawali dengan apresiasi kepada petugas yang telah menyelesaikan tugas walaupun pada medan yang sulit dan cuaca yang kurang bersahabat. Dilanjutkan dengan penyampaian hasil monitoring capaian lapangan masing - masing petugas, dimana target pendataan lapangan pada rekonsliasi tahap 1 minimal 20% dari alokasi tugas. Dilanjutkan dengan penyampaian permasalahan yang dijumpai dilapangan oleh masing - masing petugas dari pengisian kuesioner sampai geotagging, sampai permasalahan perangkat yang digunakan (Android). Pertemuan kali ini sangat bermanfaat bagi petugas, baik petugas lapangan maupun petugas pengawas karena bisa saling menginformasikan permasalahan - permasalahan yang terjadi dilapangan sehingga dapat segera dicarikan solusi.

                Pada akhir pertemuan kami bersama sama menyampaikan program kerja agar penyelesaian lapangan bisa selesai lebih cepat dengan hasil yang optimal. Tidak lupa pula menyelesaikan laporan penyelesaian ke BPS Prov Jateng pada googlesheet s.bps.go.od/laporanrekon3300.