10 Maret 2022 | Kegiatan Statistik
Hai sahabat data, Tahun 2022
ini, BPS Kabupaten Pati kembali mengabarkan tentang kegiatan pelaksanaan
kegiatan Pemutakhiran
Kerangka Geospasial dan Muatan Wilkerstat. Kali ini kami akan mengabarkan
tentang salah satu kegiatan dalam rangkaian kegiatan pemutakhiran kerangka
geospasial yaitu pengambilan foto atau geotagging tutupan lahan di wilayah
Kecamatan Margorejo.
Sesuai SOP yang ditentukan, setelah
koordinasi, langkah selanjutnya pemeta membuat project di aplikasi wilkerstat
BPS. Aplikasi tersebut dinstall dari playstore dan digunakan selama proses
pemutakhiran. Project yang dibuat
terdiri dari project SLS/Non SLS dan Project Tutupan Lahan. Setelah project
dibuat, langkah selanjutnya adalah melakukan geotagging di batas SLS/ Non SLS
yang berubah, Infrastruktur pertanian, dan titik di dalam di wilayah SLS/Non
SLS. Untuk project tutupan lahan dilakukan geotagging sesuai sampel polygon
yang ada di masing-masing Blok Sensus.
Proses geotagging wilayah
tutupan lahan sangat heroik dan mengesankan. Kegiatan ini cukup menguji nyali
para pemeta, mulai dari wilayah persawahan, semak belukar, hutan, kebun tebu,
sampai dengan wilayah perairan bahkan kuburan. Prosedur geotagging ini sebenarnya bukan
kegiatan baru. Di Pemetaan tahun 2019 juga sudah dilakukan proses geotagging,
namun pada saat itu hanya pada batas dan infrastruktur di masing SLS/Non SLS
sehingga daerah yang ditagging hanya terbatas batas SLS/NonSLS berupa jalan,
sungai, dan rumah penduduk juga infrastruktur. Namun untuk tahun ini karena
dilaksanakan menjelang Sensus Pertanian 2023 ditambah geotagging tutupan lahan
untuk penyusunan peta klasifikasi tutupan lahan pertanian agar dapat dimanfaatkan
secara lebih luas untuk berbagai kebutuhan statistik pertanian. Hal ini cukup menambah pengalaman bagi para
pejuang data dibanding survey atau sensus sebelumnya.
Untuk wilayah Margorejo sendiri, ada wilayah
yang cukup unik dan susah dijangkau. Wilayah tersebut berada di belakang Rumah
Sakit Keluarga Sehat Hospital (KSH). Petugas awalnya menyisir dari belakang
Rumah Sakit untuk melakukan geotagging. Namun, setelah disisir, petugas tidak
menemui jalan karena telah dipagar tembok keliling. Akhirnya bersama pengawas,
pemeta masuk melalui Rumah Sakit tersebut dan mencari wilayah polygon yang akan
di tagging. Namun sampai wilayah parkir paling belakang titik tersebut juga
belum bisa dijangkau. Hingga ditemukan jalan berupa tembok yang sudah dijebol seukuran
satu orang untuk melewati, di belakang parkir motor. Ternyata ada wilayah yang
dulu merupakan sawah yang sudah di bangun untuk lahan parkir dan belum bisa
diakses karena baru dibangun. Akhirnya,
tiga sampel polygon selesai ditagging di wilayah tersebut. Cukup heroic kan?
Bagaimana sahabat data, ingin mencoba tagging bersama kami? (IIT)
Berita Terkait
Rekonsiliasi Pertama Pemutakhiran Kerangka Geospasial dan Muatan Wilkerstat di Kecamatan Margorejo
Kegiatan Lapangan Pemutakhiran Kerangka Geospasial dan Muatan Wilkerstat ST2023 di Kec Pucakwangi
Kegiatan Lapangan Pemutakhiran Kerangka Geospasial dan Muatan Wilkerstat ST2023 di Kec Batangan
Pemutakhiran Kerangka Geospasial dan Muatan Wilkerstat St2023 Kecamatan Tlogowungu
Kegiatan Pemutakhiran Kerangka Geospasial & Muatan Wilkerstat ST2023 Kecamatan Trangkil
Kegiatan Pemutakhiran Kerangka Geospasial & Muatan Wilkerstat ST2023 Kecamatan Margoyoso
Badan Pusat Statistik
BPS Kabupaten Pati (Statistics of Pati Regency) Jl. Pati-Kudus Km.3
Telp (0295) 381905
Email : bps3318@bps.go.id
Tentang Kami