BPS menghitung angka kemiskinan sudah lama sekali, tepatnya sudah sejak
1976. Metodologi yang diterapkan juga tetap sama yaitu menggunakan konsep
"basic needs approachâ yaitu metodologi kebutuhan masyarakat yang
diterbitkan oleh World Bank.
Bagaimana profil kemiskinan di Kabupaten Pati tahun 2023?
Berdasarkan hasil Susenas Maret 2023, tercatat bahwa persentase penduduk
miskin di Kabupaten Pati sebesar 9,31 persen atau turun sebesar 0,02 poin dari
posisi Maret 2022 sebesar 9,33 persen. Dari sisi jumlah, penduduk miskin per
Maret 2023 turun menjadi 118,018 ribu jiwa. Jumlah tersebut turun 0,02 poin dari
Maret 2022 sebesar 118,04 ribu jiwa.
Garis Kemiskinan di Kabupaten Pati pada Maret 2023 sebesar Rp.
532.545,00 per kapita per bulan, bertambah sebesar Rp. 45.690,00 per kapita per
bulan atau meningkat sebesar 9,38 persen, jika dibandingkan kondisi bulan Maret
2022 yang sebesar Rp. 486.855,00.
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) maupun Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
tahun 2023 mengalami penurunann. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1), merupakan
ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap
garis kemiskinan.
P1 tahun 2023 sebesar 1,64 atau naik sebesar 0,44 poin dibanding P1
tahun 2022 sebesar 1,2. Ini berarti pengeluaran penduduk miskin semakin
menjauhi garis kemiskinan (GM).
Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) memberikan gambaran mengenai
penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. P2 tahun 2023 sebesar 0,42
atau naik sebesar 0,16 poin dibanding tahun 2022 sebesar 0,26. Ini berarti
perbedaan pengeluaran antar penduduk miskin cenderung semakin lebar.
Selengkapnya kunjungi website: patikab.bps.go.id
(Humas)
#kemiskinan
#kemiskinan2023
#datamencerdaskanbangsa
#cintadata
#berakhlak