16 Oktober 2023 | Kegiatan Statistik
Repost @bps_statistics
Senin
(16/10), Badan Pusat Statistik (BPS) merilis beberapa indikator strategis,
yaitu Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia September 2023, Luas Panen dan
Produksi Padi di Indonesia 2023 (Angka Sementara), serta Luas Panen dan
Produksi Jagung di Indonesia 2023 (Angka Sementara).
“Produksi
padi sepanjang Januari-September 2023 mencapai 45,33 juta ton GKG, mengalami
penurunan sebesar 0,11 juta ton GKG atau turun 0,23 persen dibandingkan periode
yang sama tahun lalu,” ujar Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti
kepada para pewarta yang hadir secara luring maupun daring.
Luas
panen padi sepanjang Januari-September 2023 adalah 8,66 juta hektar, mengalami
penurunan 0,03 juta hektar dibanding periode yang sama tahun lalu. “Penyumbang
utama luas panen karena penurunan di Provinsi Jabar, Sulsel, Jateng yang memang
ketiga provinsi tersebut lumbung padi nasional. Salah satu faktor penyebab
menurunnya luas panen, terutama karena kondisi kekeringan yang berkepanjangan
akibat fenomenan El Nino akibat gagal tanam dan gagal panen di wilayah
Indonesia,” jelas Amalia.
Jika
produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk,
produksi padi sepanjang Januari−September 2023 diperkirakan setara dengan
26,11 juta ton beras atau mengalami penurunan sebesar 58,56 ribu ton beras
(0,22 persen) dibandingkan Januari− September 2022 yang sebesar 26,17 juta ton
beras. Sementara itu, potensi produksi beras sepanjang Oktober−Desember 2023 ialah sebesar 4,78 juta ton beras. Dengan demikian, total
produksi beras pada 2023 diperkirakan sekitar 30,90 juta ton beras atau
mengalami penurunan sebesar 645,09 ribu ton beras (2,05 persen) dibandingkan
produksi beras pada 2022 yang sebesar 31,54 juta ton beras.
Sementara
itu, data produksi jagung juga dirilis BPS. Pada tahun 2020, BPS bekerja sama
dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) secara resmi mengimplementasikan
metode Kerangka Sampel Area (KSA) untuk pengumpulan data luas panen jagung.
Metode tersebut merupakan replikasi dari metode KSA yang telah digunakan untuk
pengumpulan data luas panen padi sejak 2018.
BPS
merilis luas panen jagung pipilan sepanjang Januari hingga September 2023
mencapai sekitar 1,98 juta hektare. Sementara luas panen hijauan dan luas panen
muda pada Januari hingga September 2023 masing-masing sebesar 0,09 juta hektar
dan 0,27 juta hektar. Luas panen jagung pipilan Januari hingga Desember 2023
diperkirakan sebesar 2,49 juta hektar, atau mengalami penurunan sebesar 10,03
persen dibanding tahun 2022 yang sebesar 2,76 juta hektar.
Dari
perkembangan ekspor impor, neraca perdagangan Indonesia September 2023
mengalami surplus US$3,42 miliar.
Berita
Resmi Statistik selengkapnya dapat diakses di web bps.go.id atau AllStats BPS.
#CintaData
#RilisBPS
#DataBPS
Berita Terkait
Badan Pusat Statistik
BPS Kabupaten Pati (Statistics of Pati Regency) Jl. Pati-Kudus Km.3
Telp (0295) 381905
Email : bps3318@bps.go.id
Tentang Kami