25 Juni 2021 | Kegiatan Statistik Lainnya
Menengok kembali perjalanan karir
saya di BPS, hanya satu kata yang bisa saya bisikkan: "bersyukur". Bagaimana
tidak. Saya mulai bekerja di BPS di akhir tahun 1983, sebagai anak muda yang
hanya berbekal ijazah AIS. Tak tahu apa-apa soal praktik statistik di lapangan.
Tetapi sejak hari pertama di BPS, senior-senior saya yang luar biasa tak
henti-hentinya mengajari saya banyak ilmu. Tidak hanya tentang statistik tetapi
juga kehidupan. Dengan caranya masing-masing, mereka melecut semangat saya
untuk maju dan menimba ilmu di Universitas Indonesia, Kanada, dan Inggris.
Seiring bergulirnya waktu,
perjalanan karir saya beranjak naik. Bermula dari staf, Kasi, Kasubdit,
Direktur, Deputi dan akhirnya Kepala BPS. Sebuah jabatan puncak yang tidak
pernah saya inginkan karena saya sadar betul beratnya tanggung jawab yang harus
dipikul.
Tetapi kembali saya bersyukur.
Selama menjalankan tugas di berbagai jabatan, saya mendapat dukungan penuh dari
sahabatsahabat saya, seluruh jajaran BPS dimanapun berada. Mereka tidak hanya
disiplin bekerja dengan sepenuh hati dan tanggung jawab, tetapi juga
mengulurkan hangatnya persahabatan. Banyak peristiwa yang menyentuh hati dan
membuat mata berkaca-kaca. Ketulusan yang mereka lakukan menguak rasa haru,
namun sekaligus memompa semangat saya untuk berbuat yang terbaik untuk BPS.
Menjelang masa akhir tugas, saya
bertanya pada diri sendiri: sebagai ungkapan terima kasih, apa yang bisa saya
berikan untuk sahabat-sahabat saya para pejuang data? Sebuah buku tentang
perjalanan hidup? Ah, tak ada yang menarik untuk disimak. Sebuah buku tentang
Statistik? Ah, sudah banyak senior bahkan junior saya yang menulisnya dengan
sangat apik.
Lalu saya teringat sebuah webinar
di bulan Agustus 2020, yang meminta saya untuk untuk berbagi pengalaman.
Presentasi yang berjudul "Trik Di Balik Panggung" itu ternyata
menarik banyak minat dan pertanyaan yang tidak sempat saya jawab satu persatu.
Nampaknya banyak yang ingin mengetahui bagaimana saya bekerja di belakang
layar. Karena itu saya memutuskan untuk membuat catatan ringan tentang
pengalaman Di balik Panggung. Tentang bagaimana saya harus terus mengasah diri
supaya dapat bekerja lebih produktif dan tidak tergilas jaman.
Tentang apa yang biasanya saya
siapkan supaya bisa tampil lebih baik saat di panggung baik untuk rapat, rilis,
presentasi maupun wawancara. Berbagai pengalaman ini tidak pernah saya peroleh
di kelas tetapi harus dikuasai untuk kelancaran tugas.
Karena itu saya berusaha belajar
sendiri, menyerap ilmu dari banyak orang dan berbagai sumber yang kemudian saya
olah dan sesuaikan dengan cara yang cocok dan nyaman untuk saya. Saya sadar
sepenuhnya, setiap orang adalah individu yang unik dan punya cara berbeda untuk
mengembangkan diri. Tapi saya sangat yakin satu hal: yang namanya proses
pembelajaran tak akan pernah berhasil kalau tidak dinikmati dan hanya lahir
dari keterpaksaan.
Karena itu, kalau ada yang dirasa
baik dan bermanfaat dari catatan ini, silahkan ambil. Kalau dirasa tidak cocok
dan hanya membuang waktu, silahkan delete saja. Terima kasih sahabat. Atas
semua kerja keras dan ketulusannya. Yang telah memberi banyak warna dalam
perjalanan hidup saya.
Jakarta, Juni 2021
Kecuk Suhariyanto
Kisah sukses Kepala BPS RI dapat dibaca pada link berikut:
Badan Pusat Statistik
BPS Kabupaten Pati (Statistics of Pati Regency) Jl. Pati-Kudus Km.3
Telp (0295) 381905
Email : bps3318@bps.go.id